Surat Al Ahzab terdiri atas 73 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyah,
diturunkan sesudah surat Ali'Imran. Dinamai Al Ahzab yang berarti
golongan-golongan yang bersekutu karena dalam surat ini terdapat beberapa
ayat, yaitu ayat 9 sampai dengan ayat 27 yang berhubungan dengan peperangan Al
Ahzab, yaitu peperangan yang dilancarkan oleh orang-orang Yahudi, kaum munafik
dan orang-orang musyrik terhadap orang-orang mukmin di Medinah. Mereka telah
mengepung rapat orang- orang mukmin sehingga sebahagian dari mereka telah
berputus asa dan menyangka bahwa mereka akan dihancurkan oleh musuh-musuh mereka
itu. Ini adalah suatu ujian yang berat dari Allah untuk menguji sampai dimana
teguhnya keimanan mereka. Akhirnya Allah mengirimkan bantuan berupa tentara yang
tidak kelihatan dan angin topan, sehingga musuh-musuh itu menjadi kacau balau
dan melarikan diri.
Pokok-pokok isinya:
1.
Keimanan:
Cukuplah Allah saja sebagai Pelindung; taqdir Allah tidak dapat
ditolak; Nabi Muhammad s.a.w. adalah contoh dan teladan yang baik; Nabi Muhammad
s.a.w. adalah rasul dan nabi yang terakhir; hanya Allah saja yang mengetahui
bila terjadinya kiamat.
2. Hukum-hukum:
Hukum zhihar;
kedudukan anak angkat; dasar waris mewarisi dalam Islam ialah hubungan nasab
(pertalian darah); tidak ada iddah bagi perempuan yang ditalak sebelum
dicampuri; hukum-hukum khusus mengenai perkawinan Nabi dan kewajiban
istri-istrinya; larangan menyakiti hati Nabi.
3.
Kisah-kisah:
Perang Ahzab (Khandaq); kisah Zainab binti Jahsy dengan
Zaid; memerangi Bani Quraizhah.
4. Dan lain-lain:
Penyesalan
orang-orang kafir di akhirat karena mereka mengingkari Allah dan Rasul-Nya;
sifat-sifat orang munafik.
Makna Kandungan Dalam Al-Quran
Thursday, July 11, 2013
As Sajdah
Surat As Sajdah terdiri atas 30 ayat termasuk golongan surat Makkiyah diturunkan
sesudah surat Al Mu'minuun. Dinamakan As Sajdah berhubung pada surat ini
terdapat ayat sajdah, yaitu ayat yang kelima belas. Lihat no. [592].
Pokok-Pokok Isinya :
1. Keimanan:
Menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW itu benar-benar seorang rasul dan menjelaskan bahwa kepada musyrik Mekah belum pernah diutus seorang rasulpun sebelumnya; menegaskan bahwa Allah Maha Esa, bahwa Dia-lah yang menguasai alam semesta dan Dia-lah yang mengaturnya dengan aturan yang paling sempurna; menyatakan bahwa hari berbangkit benar-benar akan terjadi.
2. Hukum:
Anjuran melakukan sembahyang malam (tahajjud dan witir).
3. Dan lain-lain:
Keterangan mengenai kejadian manusia di dalam rahim dan fase-fase yang dilaluinya sampai ia menjadi manusia; penjelasan bagaimana keadaan orang-orang mukmin di dunia dan nikmat serta pahala-pahala yang disediakan Allah bagi mereka di akhirat; kehinaan yang menimpa orang-orang kafir di akhirat dan mereka pada waktu itu meminta supaya dikem- balikan saja ke dunia untuk bertobat dan berbuat kebaikan, tetapi keinginan ini ditolak; keingkaran kaum musyrik ter- hadap hari berbangkit dan mereka menganggap bahwa hal itu adalah mustahil.
Pokok-Pokok Isinya :
1. Keimanan:
Menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW itu benar-benar seorang rasul dan menjelaskan bahwa kepada musyrik Mekah belum pernah diutus seorang rasulpun sebelumnya; menegaskan bahwa Allah Maha Esa, bahwa Dia-lah yang menguasai alam semesta dan Dia-lah yang mengaturnya dengan aturan yang paling sempurna; menyatakan bahwa hari berbangkit benar-benar akan terjadi.
2. Hukum:
Anjuran melakukan sembahyang malam (tahajjud dan witir).
3. Dan lain-lain:
Keterangan mengenai kejadian manusia di dalam rahim dan fase-fase yang dilaluinya sampai ia menjadi manusia; penjelasan bagaimana keadaan orang-orang mukmin di dunia dan nikmat serta pahala-pahala yang disediakan Allah bagi mereka di akhirat; kehinaan yang menimpa orang-orang kafir di akhirat dan mereka pada waktu itu meminta supaya dikem- balikan saja ke dunia untuk bertobat dan berbuat kebaikan, tetapi keinginan ini ditolak; keingkaran kaum musyrik ter- hadap hari berbangkit dan mereka menganggap bahwa hal itu adalah mustahil.
Luqman
Surat Luqman terdiri dari 34 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah,
diturunkan sesudah surat Ash Shaffaat.
Dinamai Luqman karena pada ayat 12 disebutkan bahwa Luqman telah diberi oleh Allah nikmat dan ilmu pengetahuan, oleh sebab itu dia bersyukur kepadaNya atas nikmat yang diberikan itu. Dan pada ayat 13 sampai 19 terdapat nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya.
Ini adalah sebagai isyarat daripada Allah supaya setiap ibu bapak melaksanakan pula terhadap anak-anak mereka sebagai yang telah dilakukan oleh Luqman.
Pokok-pokok isinya :
1. Keimanan:
Al Qur'aan merupakan petunjuk dan rahmat yang dirasakan benar-benar oleh orang-orang mukmin; keadaan di langit dan di bumi serta keajaiban- keajaiban yang terdapat pada keduanya adalah bukti-bukti atas keesaan dan kekuasaan Allah; manusia tiada akan selamat kecuali dengan taat kepada perintah-perintah Tuhan dan berbuat amal-amal yang saleh; lima hal yang ghaib yang hanya diketahui oleh Allah sendiri; ilmu Allah meliputi segala- galanya baik yang lahir maupun yang batin.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban patuh dan berbakti kepada ibu dan bapa selama tidak bertentangan dengan perintah-perintah Allah; perintah supaya memperhatikan alam dan keajaibannya untuk memperkuat keimanan dan kepercayaan akan ke-Esaan Tuhan; perintah supaya selalu bertakwa dan takut akan pembalasan Tuhan pada hari kiamat di waktu seseorang tidak dapat di tolong baik oleh anak atau bapaknya sekalipun.
3. Kisah-kisah:
Kisah Luqman, ilmu dan hikmat yang didapatnya.
4. Dan lain-lain:
Orang-orang yang sesat dari jalan Allah dan selalu memperolok-olokkan ayat- ayat Allah; celaan terhadap orang-orang musyrik karena tidak menghiraukan seruan untuk memperhatikan alam dan tidak menyembah Penciptanya; menghibur hati Rasulullah s.a.w. terhadap keingkaran orang- orang musyrik, karena hal ini bukanlah merupakan kelalaiannya; nikmat dan karunia Allah tidak dapat dihitung.
Dinamai Luqman karena pada ayat 12 disebutkan bahwa Luqman telah diberi oleh Allah nikmat dan ilmu pengetahuan, oleh sebab itu dia bersyukur kepadaNya atas nikmat yang diberikan itu. Dan pada ayat 13 sampai 19 terdapat nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya.
Ini adalah sebagai isyarat daripada Allah supaya setiap ibu bapak melaksanakan pula terhadap anak-anak mereka sebagai yang telah dilakukan oleh Luqman.
Pokok-pokok isinya :
1. Keimanan:
Al Qur'aan merupakan petunjuk dan rahmat yang dirasakan benar-benar oleh orang-orang mukmin; keadaan di langit dan di bumi serta keajaiban- keajaiban yang terdapat pada keduanya adalah bukti-bukti atas keesaan dan kekuasaan Allah; manusia tiada akan selamat kecuali dengan taat kepada perintah-perintah Tuhan dan berbuat amal-amal yang saleh; lima hal yang ghaib yang hanya diketahui oleh Allah sendiri; ilmu Allah meliputi segala- galanya baik yang lahir maupun yang batin.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban patuh dan berbakti kepada ibu dan bapa selama tidak bertentangan dengan perintah-perintah Allah; perintah supaya memperhatikan alam dan keajaibannya untuk memperkuat keimanan dan kepercayaan akan ke-Esaan Tuhan; perintah supaya selalu bertakwa dan takut akan pembalasan Tuhan pada hari kiamat di waktu seseorang tidak dapat di tolong baik oleh anak atau bapaknya sekalipun.
3. Kisah-kisah:
Kisah Luqman, ilmu dan hikmat yang didapatnya.
4. Dan lain-lain:
Orang-orang yang sesat dari jalan Allah dan selalu memperolok-olokkan ayat- ayat Allah; celaan terhadap orang-orang musyrik karena tidak menghiraukan seruan untuk memperhatikan alam dan tidak menyembah Penciptanya; menghibur hati Rasulullah s.a.w. terhadap keingkaran orang- orang musyrik, karena hal ini bukanlah merupakan kelalaiannya; nikmat dan karunia Allah tidak dapat dihitung.
Ar Ruum
Surat Ar Ruum terdiri atas 60 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah
diturunkan sesudah ayat Al Insyiqaq. Dinamakan Ar Ruum karena pada
permulaan surat ini, yaitu ayat 2, 3 dan 4 terdapat pemberitaan bangsa Rumawi
yang pada mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia, tetapi setelah beberapa tahun
kemudian kerajaan Ruum dapat menuntut balas dan mengalahkan kerajaan Persia
kembali. Ini adalah suatu mukjizat Al Quran, yaitu memberitakan hal-hal yang
akan terjadi di masa yang akan datang. Dan juga suatu isyarat bahwa kaum
muslimin yang demikian lemahnya di waktu itu akan menang dan dapat menghancurkan
kaum musyrikin. Isyarat ini terbukti pertama kali pada perang Badar.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Bukti-bukti atas kerasulan Nabi Muhammad s.a.w. dengan memberitahukan kepadanya hal yang ghaib seperti menangnya kembali bangsa Rumawi atas kerajaan Persia; bukti-bukti ke-Esaan Allah yang terdapat pada alam sebagai makhluk-Nya dan kejadian- kejadian pada alam itu sendiri; bukti-bukti atas kebenaran adanya hari berbangkit; contoh-contoh dan perumpamaan yang menjelaskan bahwa berhala-berhala dan sembahan-sembahan itu tidak dapat menolong dan memberi manfaat kepada penyembah-penyembahnya sedikitpun.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban menyembah Allah dan mengakui ke-EsaanNya karena hal itu sesuai dengan fitrah manusia; kewajiban berda'wah; kewajiban memberi nafkah (sedekah) kepada kaum kerabat, fakir miskin, musafir dan sebagainya; larangan mengikuti orang musyrik; hukum riba.
3. Kisah-kisah:
Pemberitaan tentang bangsa Rumawi sebagai suatu umat yang beragama walaupun dikalahkan pada mulanya oleh kerajaan Persia yang menyembah api akhirnya dapat menag kembali.
4. Dan lain-lain:
Manusia pada umumnya bersifat gembira dan bangga apabila mendapat nikmat dan berputus asa apabila ditimpa musibah, kecuali orang- orang yang beriman; kewajiban rasul hanya menyampaikan da'wah; kejadian-kejadian yang dialami oleh umat-umat yang terdahulu patut menjadi i'tibar dan pelajaran bagi ummat yang kemudian.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Bukti-bukti atas kerasulan Nabi Muhammad s.a.w. dengan memberitahukan kepadanya hal yang ghaib seperti menangnya kembali bangsa Rumawi atas kerajaan Persia; bukti-bukti ke-Esaan Allah yang terdapat pada alam sebagai makhluk-Nya dan kejadian- kejadian pada alam itu sendiri; bukti-bukti atas kebenaran adanya hari berbangkit; contoh-contoh dan perumpamaan yang menjelaskan bahwa berhala-berhala dan sembahan-sembahan itu tidak dapat menolong dan memberi manfaat kepada penyembah-penyembahnya sedikitpun.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban menyembah Allah dan mengakui ke-EsaanNya karena hal itu sesuai dengan fitrah manusia; kewajiban berda'wah; kewajiban memberi nafkah (sedekah) kepada kaum kerabat, fakir miskin, musafir dan sebagainya; larangan mengikuti orang musyrik; hukum riba.
3. Kisah-kisah:
Pemberitaan tentang bangsa Rumawi sebagai suatu umat yang beragama walaupun dikalahkan pada mulanya oleh kerajaan Persia yang menyembah api akhirnya dapat menag kembali.
4. Dan lain-lain:
Manusia pada umumnya bersifat gembira dan bangga apabila mendapat nikmat dan berputus asa apabila ditimpa musibah, kecuali orang- orang yang beriman; kewajiban rasul hanya menyampaikan da'wah; kejadian-kejadian yang dialami oleh umat-umat yang terdahulu patut menjadi i'tibar dan pelajaran bagi ummat yang kemudian.
Al 'Ankabuut
Surat Al 'Ankabuut terdiri atas 69 ayat, termasuk golongan surat-surrat
Makkiyah. Dinamai Al 'Ankabuut berhubung terdapatnya perkataan Al
'Ankabuut yang berarti laba-laba pada ayat 41 surat ini, dimana Allah
mengumpamakan penyembah-penyembah berhala-berhala itu, dengan laba-laba yang
percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia
menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang
yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin
yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung
dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka
itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia,
seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum
Saleh, dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti,
sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi
mereka.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan: Bukti-bukti tentang adanya hari berbangkit dan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkarinya, tiap-tiap diri akan merasakan mati dan hanya kepada Allah mereka akan kembali; Allah akan menjamin rezki tiap-tiap makhluk-Nya.
2. Hukum-hukum: Kewajiban berbuat baik kepada dua orang ibu bapa; kewajiban mengerjakan sembahyang karena sembahyang itu mencegah dari perbuatan keji dan perbuatan mungkar; kewajiban menentang ajakan mempersekutukan Allah sekalipun datangnya dari ibu bapa.
3. Kisah-kisah: Kisah-kisah cobaan yang dialami oleh Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Luth a.s., Nabi Syu'aib a.s., Nabi Shaleh a.s., Nabi Musa a.s.
4. Dan lain-lain: Cobaan itu perlu untuk menguji keimanan seseorang, usaha manusia itu manfaatnya untuk dirinya sendiri bukan untuk Allah. Perlawanan terhadap kebenaran pasti hancur.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan: Bukti-bukti tentang adanya hari berbangkit dan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkarinya, tiap-tiap diri akan merasakan mati dan hanya kepada Allah mereka akan kembali; Allah akan menjamin rezki tiap-tiap makhluk-Nya.
2. Hukum-hukum: Kewajiban berbuat baik kepada dua orang ibu bapa; kewajiban mengerjakan sembahyang karena sembahyang itu mencegah dari perbuatan keji dan perbuatan mungkar; kewajiban menentang ajakan mempersekutukan Allah sekalipun datangnya dari ibu bapa.
3. Kisah-kisah: Kisah-kisah cobaan yang dialami oleh Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Luth a.s., Nabi Syu'aib a.s., Nabi Shaleh a.s., Nabi Musa a.s.
4. Dan lain-lain: Cobaan itu perlu untuk menguji keimanan seseorang, usaha manusia itu manfaatnya untuk dirinya sendiri bukan untuk Allah. Perlawanan terhadap kebenaran pasti hancur.
Al Qashash
Surat Al Qashash terdiri atas 88 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Dinamai dengan Al Qashash, karena pada ayat 25 surat ini terdapat kata
Al Qashash yang berarti cerita. Ayat ini menerangkan bahwa setelah
Nabi Musa a.s. bertemu dengan Nabi Syua'ib a.s. ia menceritakan cerita yang
berhubungan dengan dirinya sendiri, yakni pengalamannya dengan Fir'aun, sampai
waktu ia diburu oleh Fir'aun karena membunuh seseorang dari bangsa Qibthi tanpa
disengaja, Syua'ib a.s. menjawab bahwa Musa a.s. telah selamat dari pengejaran
orang-orang zalim. Turunnya ayat 25 surat ini amat besar artinya bagi Nabi
Muhammad s.a.w. dan bagi sahabat-sahabat yang melakukan hijrah ke Madinah, yang
menambah keyakinan mereka, bahwa akhirnya orang-orang Islamlah yang menang,
sebab ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang berhijrah dari tempat musuh
untuk mempertahankan keimanan, pasti akan berhasil dalam perjuangannya
menghadapi musuh-musuh agama. Kepastian kemenangan bagi kaum muslimin itu,
ditegaskan pada bagian akhir surat ini yang mengandung bahwa setelah hijrah ke
Madinah kaum muslimin akan kembali ke Mekah sebagai pemenang dan penegak agama
Allah. Surat Al Qashash ini adalah surat yang paling lengkap memuat cerita Nabi
Musa a.s. sehingga menurut suatu riwayat, surat ini dinamai juga dengan surat
Musa.
Pokok pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah yang menentukan segala sesuatu dan manusia harus ridha dengan ketentuan itu; alam adalah fana hanyalah Allah saja Yang Kekal dan semuanya akan kembali kepada Allah, Allah mengetahui isi hati manusia baik yang dilahirkan ataupun yang disembunyikannya.
2. Kisah-kisah:
Kekejaman Fir'aun dan pertolongan serta karunia Allah kepada Bani Israil; Musa a.s. dilemparkan ke sungai Nil, seorang Qibthi terbunuh oleh Musa a.s.; Musa a.s. di Mad-yan; Musa a.s. menerima perintah Allah menyeru Fir'aun dibukit Thur; kisah Karun.
3. Dan lain-lain:
Al Quran menerangkan kisah nabi-nabi dan umat-umat dahulu sebagai bukti kerasulan Muhammad s.a.w.; akhli kitab yang beriman dengan Nabi Muhammad s.a.w. diberi pahala dua kali lipat; hikmat Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur; hanya Allah-lah Yang memberi taufik kepada hamba-Nya untuk beriman; Allah menghancurkan penduduk sesuatu negeri adalah karena kezaliman penduduknya sendiri; Allah tidak akan mengazab sesuatu umat sebelum diutus rasul kepadanya; keadaan orang-orang kafir dan sekutu-sekutu mereka di hari kiamat; penggantian siang dan malam adalah sebagai rahmat Allah bagi manusia; Allah membalas kebaikan dengan berlipat ganda, sedang balasan kejahatan seimbang dengan yang telah dilakukan; janji Allah akan kemenangan Nabi Muhammad s.a.w.
Pokok pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah yang menentukan segala sesuatu dan manusia harus ridha dengan ketentuan itu; alam adalah fana hanyalah Allah saja Yang Kekal dan semuanya akan kembali kepada Allah, Allah mengetahui isi hati manusia baik yang dilahirkan ataupun yang disembunyikannya.
2. Kisah-kisah:
Kekejaman Fir'aun dan pertolongan serta karunia Allah kepada Bani Israil; Musa a.s. dilemparkan ke sungai Nil, seorang Qibthi terbunuh oleh Musa a.s.; Musa a.s. di Mad-yan; Musa a.s. menerima perintah Allah menyeru Fir'aun dibukit Thur; kisah Karun.
3. Dan lain-lain:
Al Quran menerangkan kisah nabi-nabi dan umat-umat dahulu sebagai bukti kerasulan Muhammad s.a.w.; akhli kitab yang beriman dengan Nabi Muhammad s.a.w. diberi pahala dua kali lipat; hikmat Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur; hanya Allah-lah Yang memberi taufik kepada hamba-Nya untuk beriman; Allah menghancurkan penduduk sesuatu negeri adalah karena kezaliman penduduknya sendiri; Allah tidak akan mengazab sesuatu umat sebelum diutus rasul kepadanya; keadaan orang-orang kafir dan sekutu-sekutu mereka di hari kiamat; penggantian siang dan malam adalah sebagai rahmat Allah bagi manusia; Allah membalas kebaikan dengan berlipat ganda, sedang balasan kejahatan seimbang dengan yang telah dilakukan; janji Allah akan kemenangan Nabi Muhammad s.a.w.
An Naml
Surat An Naml terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat- surat Makkiyyah dan
diturunkan sesudah surat Asy Syu'araa'. Dinamai dengan An Naml, karena
pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An Naml (semut), di mana raja
semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya
jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s. dan tentaranya yang akan lalu di tempat
itu. Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman
tersenyum dan ta'jub atas keteraturan kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan
syukur kepada Tuhan Yang Maba Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya,
berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara
yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya. Nabi Sulaiman a.s. yang
telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak merasa takabur dan sombong dan
sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan
orang-orang yang saleh. Allah s.w.t. menyebut binatang semut dalam surat ini
agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang
yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang
bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim
dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini,
dinyatakan Allah dalam ayat ini dengan bagaimana rakyat semut mencari
perlindungan segera agar jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s dan tentaranya,
setelah menerima peringatan dari rajanya. Secara tidak langsung Allah
mengingatkan juga kepada manusia agar dalam berusaha untuk mencukupkan kebutuhan
sehari-hari, mementingkan pula kemaslahatan bersama dan sebagainya, rakyat semut
mempunyai organisasi dan kerja sama yang baik pula. Dengan mengisahkan kisah
Nabi Sulaiman a.s. dalam surat ini Allah mengisyaratkan hari depan dan kebesaran
Nabi Muhammad s.a.w. Nabi Sulaiman a.s. sebagai seorang nabi, rasul dan raja
yang dianugerahi kekayaan yang melimpah ruah, begitu pula Nabi Muhammad s.a.w.
sebagai seorang nabi, rasul dan seoramg kepala negara yang ummi' dan miskin akan
berhasil membawa dan memimpin umatnya ke jalan Allah.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Al Quran adalah rahmat dan petunjuk bagi orang-orang mukmin; ke Esaan dan kekuasaan Allah s.w.t. dan keadaan-Nya tidak memerlukan sekutu-sekutu dalam mengatur alam ini; hanya Allah- lah Yang tahu tentang yang ghaib; adanya hari berrbangkit bukanlah suatu dongengan.
2. Kisah-kisah:
Kisah Nabi Sulaiman a.s dengan semut, dengan burung hud-hud dan dengan ratu Balqis; kisah Nabi Shaleh a.s dengan kaumnya; kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya.
3. Dan lain-lain:
Ciri-ciri orang mukmin; Al Quran menjelaskan apa yang diperselisihkan Bani Israil; hanya orang-orang mukminlah yang menerima petunjuk kejadian-kejadian sebelum datangnya kiamat dan keadaan orang-orang yang beriman dan tidak beriman waktu itu, Allah menyuruh Nabi Muhammad s.a.w. dan umatnya memuji dan menyembah Allah saja dan membaca Al Quran, Allah akan memperlihatkan kepada kaum musyrikin akan kebenaran ayat-ayat-Nya.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Al Quran adalah rahmat dan petunjuk bagi orang-orang mukmin; ke Esaan dan kekuasaan Allah s.w.t. dan keadaan-Nya tidak memerlukan sekutu-sekutu dalam mengatur alam ini; hanya Allah- lah Yang tahu tentang yang ghaib; adanya hari berrbangkit bukanlah suatu dongengan.
2. Kisah-kisah:
Kisah Nabi Sulaiman a.s dengan semut, dengan burung hud-hud dan dengan ratu Balqis; kisah Nabi Shaleh a.s dengan kaumnya; kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya.
3. Dan lain-lain:
Ciri-ciri orang mukmin; Al Quran menjelaskan apa yang diperselisihkan Bani Israil; hanya orang-orang mukminlah yang menerima petunjuk kejadian-kejadian sebelum datangnya kiamat dan keadaan orang-orang yang beriman dan tidak beriman waktu itu, Allah menyuruh Nabi Muhammad s.a.w. dan umatnya memuji dan menyembah Allah saja dan membaca Al Quran, Allah akan memperlihatkan kepada kaum musyrikin akan kebenaran ayat-ayat-Nya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Al Ahzab
Surat Al Ahzab terdiri atas 73 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyah, diturunkan sesudah surat Ali'Imran. Dinamai Al Ahzab yan...
-
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir ...
-
Surat Luqman terdiri dari 34 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Ash Shaffaat. Dinamai Luqman karena p...
-
Surat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturun...